Mewujudkan insan yang Qur’ani, Amali, dan Saintis sehingga mampu mencetak generasi-generasi Qur’ani, Sebelum melanjutkan artikel Tips Sederhana Saat Menyekolahkan Anak ke Pondok Pesantren, Sekedar kami info:
Apabila Anda Mendambakan putra/putri untuk menjadi Tahfidz kunjungi website Pondok Pesantren Tahfidz
Menyekolahkan anak ke ponpes sekarang ini jadi opsi yang arif, ingat pertemanan di luar yang makin tidak teratasi. Beberapa orangtua kelihatannya makin sadar jika selainnya memperlengkapi anak dengan pengetahuan dunia, mereka juga perlu memberi perbekalan pengetahuan akhirat. Dalam masalah ini, pengajaran agama jadi penting dan memiliki peranan lumayan besar dalam menghindari anak-anak, khususnya remaja, dari pertemanan yang tidak kita harapkan.
Ponpes bukan tempat “pembuangan” anak atau penitipan anak nakal untuk orangtua yang berasa tidak sanggup untuk mengasuh, mendidik, atau arahkan anak. Karenanya, memondokkan anak di pesantren tidak berarti orangtua dapat berlepas tangan pada masalah pengajaran anak. Orangtua masih tetap berperanan penting dalam keberhasilan anak yang belajar dalam ponpes supaya anak sanggup raih pengetahuan yang diberikan dengan optimal dan penuh karunia.
Ponpes bukan tempat memberikan suatu hal dan kita cuman ongkang-ongkang kaki terima bersihnya saja. Orangtua sebagai wali santri sebaiknya memerhatikan beberapa hal yang mendukung proses kelancaran dan dan keberhasil anak saat mondok. Apa yang penting jadi perhatian? Silahkan kita baca.
1. Tulus dan Pasrah
Modal pertama orangtua ialah harus memiliki keikhlasan saat melepas anak ke ponpes. Memondokkan anak adalah langkah melakukan kewajiban mendidik anak dan mengarahkannya untuk mendapatkan pengetahuan agama yang lebih bagus. Orangtua harus memperlengkapi pengetahuan yang nantinya bisa berguna di dunia dan akhirat.
Selainnya tulus, orangtua harus juga pasrah, dalam makna memberikan seutuhnya anak ke faksi ponpes untuk dididik, bukan dibuang, untuk dididik, bukan dipenjara. Kerap kali, kasus santri tidak kerasan di pesantren terjadi karena ibu yang belum mengikhlaskan seutuhnya akan perpisahan saat ini.
2. Memberi Nafkah yang Halal dan Tidak Terlalu berlebih
Untuk terwujudnya keberhasilan anak belajar dalam ponpes, memberi nafkah halal tidak kalah penting. Untuk cari pengetahuan agama untuk dunia dan akhirat, sudah pasti energi yang didapatkan harus dari jalan yang halal. Selainnya memberi nafkah yang halal, uang belanja yang diberi janganlah sampai terlalu berlebih. Ajari anak untuk terlatih hidup simpel dan berdikari.
3. Memperbanyak Doa
Memercayakan anak untuk menuntut pengetahuan di ponpes tidak berarti memberikan masalah anak 100% ke pondok dan cuman mengirim uang yang diperlukan anak. Doa orangtua benar-benar dibutuhkan untuk mendukung dan menggerakkan kesuksesan anak. Orangtua harus doakan supaya anak memperoleh ketenangan, semangat, kekuatan belajar, dan keberkahan saat di ponpes.
Doa kita sebagai orangtua yang terpisah jarak dan waktu insya Allah lebih gampang diwujudkan oelh Allah Swt jika dilaksanakan dengan ikhlas dan tulus. Sesudah sholat fardu, minimum bacakan surat Al Fatihah untuk anak supaya dia dikasih keringanan dan kelancaran dalam menuntut pengetahuan.
4. Memperbanyak Sedekah Ke Santri Lain
Sedekah dipercayai bisa meluaskan rezeki dan sudah pasti datangkan pahala, ditambah sedekah ke santri. Selainnya pahala yang kita bisa, doa santri yang berusaha menuntut pengetahuan agama diharap bisa terijabah secara mudah . Maka, saat menengok anak ke ponpes, janganlah lupa bersedekah untuk santri yang lain waktu itu tidak dikunjungi. Meskipun cuman berbentuk camilan atau dibawa makan bersama, tentu hati mereka akan suka dan doakan kita.
Demikian panduan singkat sekitar menyekolahkan anak ke ponpes. Pokoknya, sebagai orangtua, kita harus tulus putra-putri jalani proses pengajaran dunia-akhirat. Mudah-mudahan mereka dikasih kelancaran dan keringanan saat belajar dan jadi angkatan saleh.