Beli Token Listrik 100 Ribu
Saat ini listrik menjadi kebutuhan primer di Indonesia. Sebab, hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, pasti membutuhkan listrik. Metode pembayaran listrik ada 2, pascabayar dan prabayar. Saat ini kebanyakan orang menggunakan metode pembayaran prabayar. Sehingga anda perlu membeli token listrik terlebih dahulu. Seringkali ada pertanyaan ketika beli token listrik 100 ribu berapa kWh yang akan didapatkan? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak penjelasan berikut ini.
Variabel Penghitung Nilai Token Listrik
Sebelum melangkah lebih jauh tentang cara menghitung kWh listrik, ini akan membantu Anda mengetahui variabel apa yang mempengaruhi jumlah token listrik yang Anda terima.
- Biaya administrasi
Berupa biaya yang dibebankan kepada konsumen. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia membeli token listrik prabayar. Besarnya biaya administrasi bervariasi, jika anda membeli token listrik di ATM atau Mini Market biasanya pihak pengelola Anda akan kena charge sebesar Rp. 2.500,- hingga Rp. 4.000,-.
- Biaya Materai
Materai ini berupa biaya tambahan saat Anda melakukan pembelian token listrik. Akan tetapi tidak semua pembelian token listrik akan mendapatkan biaya tambahan materai. Hanya jika Anda membeli token listrik lebih dari Rp. 200 ribu, maka transaksi akan dikenakan biaya materai.
- Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Biaya PJJ ini bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, misalnya Jakarta memiliki nilai PPJ sebesar 3%.
- Biaya PPN
Biaya PPN 10% ini hanya berlaku untuk rumah tangga R2 dengan listrik 3500 VA dan lebih tinggi. Kelas R1 450 VA, 900 VA, 1300 VA, 2200 VA tidak dikenakan biaya PPN.
Cara Menghitung Token Listrik 100 Ribu Berapa kWh?
Di bawah ini ilustrasi perhitungan tarif listrik prabayar agar lebih mudah dalam membeli dan membayar listrik di rumah. Sebagai contoh, Anda tinggal di Jakarta dan telah membeli token listrik senilai Rp. 100 ribu, untuk batas daya listrik yang ada di rumah Anda sebesar 1.300 VA di kelas tarif R1, lalu berapa KwH yang akan Anda dapatkan?
- Biaya administrasi pembelian token listrik sekitar Rp. 4000,-. Jadi Rp. 100.000,- dikurangi Rp. 4.000,- sama dengan Rp. 96.000,-.
- Biaya materai, untuk pembelian token listrik di bawah Rp. 250 ribu tidak dikenakan boaya materai.
- PPJ, Jika Anda tinggal di Jakarta, Anda akan dikenakan biaya PPJ sebesar 3% dari nilai token yang dibeli. Rp. 96.000,-/3% akan menghasilkan Rp. 2.880,-.
- Nilai token yang dipotong PPJ adalah Rp. 96.000,- – Rp. 2.880,- sehingga akan menghasilkan Rp. 93.120,-.
- Nilai kWh listrik yang diterima merupakan nilai token dibagi faktor batasan daya 1.300 VA (Rp 93.120,-/1.467.28 maka akan menghasilkan 63.464 kWh).
Dengan demikian pertanyaan nilai token listrik 100 ribu berapa kWh sudah terjawab. Ketika Anda membeli token listrik sebesar Rp. 100 ribu 63.464 kWh atau 63.46 kWh. Ingatlah bahwa satuan saat Anda membeli token listrik adalah kWh bukannya rupiah.
Seperti itu penghitungan nilai token listrik 100 ribu beraopa kWh. Anda bisa membeli token listrik di Arkana pulsa. Sebab, selain menawarkan harga pulsa murah, Anda juga membeli token listrik disana, mulai dari Rp. 20 ribu hingga Rp. 1 juta.