PT Pertamina (Persero) melirik kilang perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, untuk dijadikan area pengolahan minyaknya. Perusahaan migas pelat merah ini sebetulnya tercatat punyai sejumlah lapangan di negeri jiran tersebut.
“Jadi kita jajaki, apakah kita bisa memanfaatkan kilang Petronas untuk produksi crude dari Malaysia,” ujar Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Heru Setiawan.
Selain itu, lanjutnya, Pertamina terhitung menjajaki bisa saja untuk produksi minyak Basrah jatahnya dari Irak di Malaysia.
“Jadi untuk keekonomiannya kan kudu tersedia skala ekonomis. Kargo jikalau kudu 1 juta. Kami kudu masukkan terhitung crude-crude lain,” mengerti Heru.
Pertamina punyai saham sebesar 10% di Blok West Qurna 1. Sebelumnya minyak proporsi Pertamina diolah di Singapura sebanyak 1 juta barel per bulan dengan flow meter digital . Namun aktivitas berikut terhenti.
Sebelumnya ke dua belah pihak telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) untuk bersinergi di dalam mengembangkan bisnis migas dan turunannya.
Kerja mirip ini bakal ditunaikan bukan cuma di ke dua negara namun terhitung menjajaki kesempatan bisnis lainnya di luar lokasi Indonesia, Malaysia dan negara lain layaknya pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan dengan kesempatan bisnis di benua lain.
Selain itu, di bidang niaga, ke dua perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah. Hal ini berlaku untuk bagian produksi di Malaysia yang berada di Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong untuk ditukar dengan dengan bagian produksi di Indonesia di Lapangan Jabung dan Ketapang.