Naruto sebagai anime favorite penulis waktu kecil, siapa kira anime ini simpan beberapa pesan psikis yang memikat, satu diantaranya mengenai inner child, yang akhir-akhir ini banyak diulas dalam psikologi terkenal. Apa sich sebetulnya inner child itu? Apa faedahnya berdamai dengan inner child dan hubungannya dengan Naruto? Silahkan baca artikel berikut!
Pesan Naruto mengenai Inner Child dan Peningkatan Diri
Table of Contents
– Pemahaman Inner Child
– Inner Child dalam Anime Naruto
– Beberapa cara Berdamai dengan Inner Child ala-ala Naruto
– 1. Beri Pernyataan pada Inner Child
– 2. Berkomunikasi dengan Diri Sendiri
– 3. Maafkan Beberapa orang yang Pernah Menyakitimu
– 4. Bebaskan Beberapa mimpi yang Belum Kamu Mewujudkan
– 5. Bangun Rekanan dengan Beberapa orang Baru
Pemahaman Inner Child
Tiap manusia tentu mempunyai inner child, tetapi inner child kita akan berlainan dengan inner child seseorang. Carl Jung pertama kalinya mendeskripsikan ide inner child dalam teori psikologisnya, yaitu satu sisi dalam jiwa manusia yang menyukai bermain, inovatif, dan tanpa dosa, seperti anak kecil. Secara singkat, inner child satu faktor pada diri kita yang memiliki sifat kekanakan. Inner child tercipta pengalaman dari di periode kecil dan akan terikut sampai orang jadi dewasa.
Kenapa inner child demikian peka? Ini karena inner child simpan secara emosional semua kejadian yang sempat kita rasakan di periode kecil, baik itu positif atau negatif. Riset psikologi kognitif terbaru mengatakan jika tiap masa lalu yang terkait dengan tanggapan emosional semakin lebih menempel pada diri kita daripada yang cuman berdasar tanggapan sensori.
Oleh karena itu, tidak salah jika masa lalu yang memacu reaksi emosi di periode kecil akan berasa lebih memorable, bahkan juga karena sangat memorable-nya, beberapa masa lalu jelek dapat memacu trauma.
Lalu, apa fungsinya berdamai dengan inner child?
Inner Child dalam Anime Naruto
Anime Naruto ialah penyesuaian seri komik yang dicatat dan digambarkan oleh Masashi Kishimoto. Ceritanya berkenaan perjuangan Naruto dan teman-temannya menjadi seorang ninja. Walau ceritanya fiktif, Naruto memperkenalkan kita pada beberapa figur yang mempunyai permasalahan dengan periode kecilnya yang memengaruhi opsi hidupnya di periode dewasa. Ada sebagai jahat, tetapi ada pula sebagai seorang pahlawan.
Contoh paling mudah ialah figur intinya, Naruto Uzumaki. Dia mendapatkan bully-an dan cacian dari beberapa orang di dusun karena dia dipercaya sebagai jelmaan siluman ubah. Inner child Naruto ialah seorang anak yang ketakutan, kesepian, dan tak pernah dianggap. Pikirkan, bila Naruto tidak berdamai dengan inner child-nya di periode dewasa, bisa jadi ia telah meleleh lantakkan dusun dengan kemampuannya.
Tidak itu saja, Naruto ajak beberapa orang disekelilingnya untuk lakukan hal sama, karena dia yakin jika sekejam apa saja tiap manusia, ada segi baik yang terselinap, karena umumnya dari segi baik itu terkubur oleh keinginan jahat atau trauma yang dirasakan.
Beberapa cara Berdamai dengan Inner Child ala-ala Naruto
Berikut 5 langkah berdamai dengan inner child yang dapat ditiru dari beberapa figur dalam anime Naruto:
1. Beri Pernyataan pada Inner Child
Langkah awal ialah kita harus mengaku kehadiran inner child kita. Sering kita meremehkan suara inner child karena untuk kita, dia tidak penting. Masuk periode dewasa, ada kecondongan untuk kita untuk berasa tidak sukai bila seseorang menyaksikan karakter kekanakan pada diri kita, atau sisi dari kita yang cedera karena trauma di periode kemarin. Tetapi, kita tak perlu menunjukkan ke seseorang. Kita cukup mengaku jika inner child selalu bersama kita.
Anime Naruto memperkenalkan kita pada figur Sasuke Uchiha yang inner child-nya cedera karena kejadian pembunuhan yang menerpa keluarganya. Inner child yang cedera ini sempat terendap jadi sakit hati yang membuat Sasuke menghalalkan semua langkah untuk membalas. Tetapi diakhir ceritanya, dia belajar untuk terima apa yang terjadi pada dianya apa yang ada dan move on jadi orang yang lebih bagus.
From pixabay.com2. Berkomunikasi dengan Diri Sendiri
Ajak diri kita bicara kemungkinan terdengarannya aneh. Tetapi, self talk dipercaya psikiater sebagai sistem termudah untuk memberi pernyataan pada apa yang kamu alami atau kamu alami. Jika kita tidak mengaku pemikiran dan emosi kita sendiri, pemikiran dan emosi kita akan beralih menjadi timbunan sampah yang teronggok dalam alam bawah sadar, yang dapat meletus setiap saat.
Self talk dapat dilaksanakan dalam beragam langkah, satu diantaranya lewat journaling atau menulis diary. Kamu bisa juga meneriakkan kalimat motivasi ke diri kita saat sebelum lakukan suatu hal, seperti figur Might Guy dan siswanya, Rock Lee, dalam anime Naruto.
Mereka kerap lakukan latihan keras, tetapi mereka tak pernah berlaku keras pada diri kita. Sebagai tukarnya, mereka selalu meneriakkan kalimat positif dan tersenyum setiap alami ketidakberhasilan.
from pinterest.com3. Maafkan Beberapa orang yang Pernah Menyakitimu
Berdamai dengan inner child memiliki arti terima diri apa yang ada dan belajar untuk maafkan kita, pada sesuatu yang telah kita kerjakan atau mungkin tidak kita kerjakan. Hal ini memiliki arti maafkan seseorang yang sempat berperanan dalam disimpannya kejadian itu dalam masa lalu kita.
Sebagai contoh, kamu kemungkinan punyai satu pengalaman cukup menyakitkan, yaitu pernah di-bully waktu SD. Masa lalu mengenai tindakan bully kepadamu itu demikian menempel dalam diri kamu hingga kamu punyai kesusahan terkait sama orang lain. Kamu akan mempunyai kepercayaan issues karena kamu percaya jika beberapa orang akan mem-bully kamu. Oleh karenanya, karena itu pengalaman kamu sama dengan salah satunya figur Naruto, yakni Gaara.
Awalannya, Gaara disanggupi sakit hati karena di-bully dan dikhianati orang paling dekatnya. Dia jadi susah bergaul dan mempunyai pertimbangan jika semuanya orang yang ada di luar keluarganya tidak dapat dipercayai. Dia tidak enggan-segan membuat orang yang melukainya menanggung derita. Tetapi, sesudah mengetahui jika kisah hidupnya dengan Naruto sama, dia mengetahui jika perbuatannya salah.
Dia juga perlahan-lahan buka diri pada beberapa orang baru, sampai pada akhirnya dipilih jadi pimpinan dusun. Kunci dari keberhasilan Gaara ialah ingin dengarkan inner child-nya, mengaku jika tidak ada manusia yang prima, dan maafkan orang yang sempat melukainya.
Gambar Garaa from pixabay.com4. Bebaskan Beberapa mimpi yang Belum Kamu Mewujudkan
Jika kamu punyai sebuah mimpi yang belum diwujudkan, tentu rasa-rasanya ada yang menjejal, kan? Salah satunya langkah berdamai dengan inner child ialah melepaskan diri dari rasa penyesalan yang ada karena tidak sempat merealisasikan satu mimpi. Memang susah sebelumnya, tetapi bila kamu tidak usaha melakukan, kamu akan dihantui oleh perasaan bersalah seumur hidupmu. Apa lagi, kamu kemungkinan punyai arah hidup baru yang ingin kamu capai. Oleh karena itu, berlakulah realitas ke diri kamu sendiri.
Salah satunya figur Naruto yang mempunyai mimpi besar ialah Nagato. Dia ingin jadikan dunia lokasi yang damai dan bebas dari peperangan. Tetapi, ideologi yang diyakininya malah mengakibatkan permasalahan baru karena dia menghalalkan semua langkah untuk membuat perdamaian, bahkan juga bila wajib melakukan kekerasan dan membunuh gurunya sendiri. Saat pada akhirnya dia disadarkan oleh Naruto berkenaan kekeliruannya, dia juga mengikhlaskan mimpi dan idealismenya itu.
Gambar Naruto from Unsplash.com5. Bangun Rekanan dengan Beberapa orang Baru
Berdamai dengan inner child bukan hanya dilaksanakan dengan melihat ke belakang, tetapi fokus pada kondisi kita sekarang ini dan masa datang. Oleh karena itu, tidak boleh sangsi untuk terbuka dengan pengalaman baru. Satu diantaranya dengan meluaskan rekanan dan membuat hubungan dengan beberapa orang baru. Lewat hubungan sama orang lain, kamu akan belajar menyaksikan dunia dari sudut pandang mereka. Siapa yang tahu kamu akan memperoleh insight yang berguna untuk peningkatan diri kamu.
Oleh karena itu, tirulah Naruto yang habiskan waktunya latihan, berpetualang, dan jalankan visi dengan beberapa orang berlainan atau team yang lain. Terkadang dia terserang apes, terkadang tugasnya tidak berhasil, tetapi dia selalu memperoleh pelajaran dari beberapa orang asing atau guru-gurunya dalam visi itu.
Berdamai dengan inner child memanglah tidak gampang. Tetapi, dengan niat yang bundar dan keyakinan diri, kamu tentu dapat melakukan. Seperti yang sempat Naruto ucapkan, “Usaha keras itu tidak bernilai untuk seorang yang
kunjungi juga terapi psikologi di jogja