Update Kasus COVID-19 Aktif di Maluku Tembus 1.031

Kasus COVID-19 yang terverifikasi aktif di Propinsi Maluku tembus 1.031. Rumah Sakit Umum Wilayah (RSUD) dr M Haulussy Ambon yang menjadi satu diantara referensi pasien COVID-19 di Maluku penuh.

Simak berita Maluku lainnya di Berita Maluku.

“(RSUD dr Haulussy) Yang full untuk isolasi,” tutur jubir Satuan tugas Pengatasan COVID-19 Maluku dr Adonia Rerung dalam penjelasannya, Jumat (2/7/2021).

Walau ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD dr M Haulussy penuh, rumah sakit yang lain di Kota Ambon sebagai referensi pasien COVID-19 masih ada untuk isolasi pasien COVID-19.

“RSUP Laimena yang kosong, Rumah Sakit Angkatan Laut masih tetap ada, selanjutnya RST masih tetap ada,” ucapnya.

“Memang RSUD (dr M Haulussy) saja yang penuh, sedikit dan kemampuannya terbatas. Saya tidak ingat benar kapasitas jumlahnya berapakah, tetapi kita komunikasi sama dokter pakar mengatakan telah penuh,” sambungnya.

Sampai Jumat (2/7) Satuan tugas COVID-19 Maluku menulis keseluruhan kasus COVID-19 di Maluku capai 8.895, di mana 7.720 orang dipastikan pulih, 144 wafat, dan 1.031 masih juga dalam perawatan atau terverifikasi aktif COVD-19.

Sekretaris Wilayah (Sekda) Propinsi Maluku Asrul Selang terverifikasi positif COVID-19. Asrul awalnya sempat ikuti aktivitas pelepasan dokter.

“Saya datang saat itu, yakni hubungan dengan pelepasan dokter yang selesai pengajaran untuk bekerja di kabupaten/kota. Pagi itu beliau (sekda) pergi rapid antigen hasilnya positif lalu tindak lanjutin kembali dengan PCR malamnya hasilnya positif COVID-19,” tutur jubir Satuan tugas Pengatasan COVID-19 Maluku dr Adonia Rerung saat diminta verifikasi, Jumat (2/6/2021).

Sekarang ini Asrul dirawat di ruangan isolasi COVID di RSUD dr M Haulussy, Ambon. Dokter meminta untuk istirahat dan jaga ketahanan badan.

“Beliau ini kan repot, lelah, kan dokter berikan karena repot janganlah sampai turun ketahanan badan, lebih bagus istirahat. Lantas beliau (Sekda) pilih istirahat di RSUD, beliau tentukan istirahat di RSUD sekalian cari tahu pengalaman bagaimana dirawat di situ, keluh kesah apa yang dirasakan (pasien), kesusahan apa di dalam rumah sakit, sekalian memperhatikan,” ucapnya.

Sekda Maluku yang mendatangi acara pelepasan dokter yang bakal bekerja 11 kabupaten/kota Maluku penuhi prosedur kesehatan, karenanya tidak dilaksanakan rapid antigen ke peserta dan undangan pada acara itu.

“Tidak, karena beliau menjaga jarak jauh, itu juga ditata prosedur kesehatan. Menjaga jarak dengan Ibu Kadis dan saat di atas (acara) beliau tidak terlepas masker,” katanya.